Minggu, 13 Desember 2009

Rokok Membunuh Lima Juta Orang Setiap Tahun


Tembakau/rokok membunuh separuh dari masa hidup perokok dan separuh perokok mati pada usia 35 – 69 tahun. Data epidemi tembakau di dunia menjunjukkan tembakau membunuh lebih dari lima juta orang setiap tahunnya. Jika hal ini berlanjut terus, pada tahun 2020 diperkirakan terjadi sepuluh juta kematian dengan 70 persen terjadi di negara sedang berkembang.


Hal itu dikatakan Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, dalam sambutan yang dibacakan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Dirjen P2PL Depkes ketika membuka Temu Karya Peringatan Kesehatan akan Bahaya Rokok di Jakarta tanggal 12 Desember 2009.

Menurut Menkes, tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005.

Padahal rokok/tembakau dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung dan gangguan pembuluh darah, stroke, kanker paru, dan kanker mulut. Di samping itu, rokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil diluar kandungan, pertumbuhan janin (fisik dan IQ) yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal.

Rokok mengandung lebih dari empat ribu bahan kimia, termasuk 43 bahan penyebab kanker yang telah diketahui, sehingga lingkungan yang terpapar dengan asap tembakau juga dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius, ujar Menkes.

Di masa mendatang masalah kesehatan akibat rokok di Indonesia semakin berat karena 2 diantara 3 orang laki-laki adalah perokok aktif. Lebih bahaya lagi karena 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga sehingga mengancam keselamatan kesehatan lingkungan. Selain itu, 50 persen orang Indonesia kurang aktivitas fisik dan 4,6 persen mengkonsumsi alkohol, kata Menkes.

Lebih 43 juta anak Indonesia serumah dengan perokok dan terpapar asap tembakau. Padahal anak-anak yang terpapar asap tembakau dapat mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis dan infeksi saluran pernapasan dan telinga serta asma. ”Kesehatan yang buruk di usia dini menyebabkan kesehatan yang buruk di saat dewasa”, imbuh Menkes.

Dengan mengutip data The Global Youth Survey Tahun 2006, Menkes menambahkan, 6 dari 10 pelajar (64,2%) yang disurvei terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Lebih dari sepertiga (37,3%) merokok, bahkan 3 diantara 10 pelajar atau 30,9% pertama kali merokok pada umur dibawah 10 tahun.

Menurut Menkes meningkatnya jumlah perokok di kalangan anak-anak dan kaum muda Indonesia karena dipengaruhi iklan rokok, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar.

Konsumsi rokok menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya, terlebih bagi keluarga miskin. Rata-rata pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok cukup besar. Alih-alih untuk perbaikan gizi keluarga dan pendidikan anak, justru pendapatan yang terbatas dibelanjakan untuk rokok, ujar Menkes.

Padahal dengan mengurangi konsumsi rokok di kalangan keluarga miskin, maka subsidi pemerintah untuk pelayanan kesehatan yang menderita penyakit-penyakit akibat rokok dapat dikurangi, ujar Menkes.

Dalam pengendalian masalah tembakau, terdapat polemik bahwa cukai rokok dianggap sebagai pendapatan utama Pemerintah Pusat dan Daerah, disamping citra positif yang ditonjolkan industri rokok kepada masyarakat melalui tanggung jawab sosial seperti pemberian bea siswa, penghargaan bagi kelompok usaha kecil dan sponsorship acara olahraga bergengsi, pagelaran musik dan lain-lain. ”Inilah tantangan yang harus dihadapi dalam melindungi generasi muda dari bahaya rokok”, ujar Menkes.

Pada kesempatan itu Menkes mengajak dan menghimbau seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama melindungi generasi muda dari bahaya asap rokok. ”Marilah kita ciptakan lingkungan yang bersih dan bebas asap rokok, sehingga generasi muda kita dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh, berkualitas dan siap membangun negara kita”, imbuh Menkes.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, secara jelas menyatakan pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif ( yang meliputi tembakau & produk yang mengandung tembakau ) harus memenuhi standar dan/atau persyaratan yang ditetapkan. Selain itu, setiap orang yang memproduksi dan atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. Dalam UU itu juga mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok guna melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok.

Temu karya diikuti sekitar 600 orang dari berbagai unsur yaitu Depdiknas, Depkes, PGRI, mahasiswa Universitas Negeri dan Swasta dan BEM se Jabodetabek, Siswa SMA dan SMK beserta para guru, organisasi keagamaan, organisasi internasional, LSM pemerhati masalah tembakau dan media massa.

Tujuan pertemuan adalah untuk meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat, media massa, para petugas kesehatan, para pendidik dan generasi muda untuk bersama-sama melindungi masyarakat dari bahaya rokok.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 52907416-9, 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Sumber :
http://m.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3646
12 Desember 2009

Sumber Gambar:
http://api.ning.com/files/aHupB4RRWqMrnscMV*3e48kdihraOL6GrQhNIcu-p-ZbIMWUN89LKtVnN*4a8MU33ZqmH4kv--rwxfF3rzYSglKWuRHLyG9T/smoke3ci.jpg

Minggu, 06 Desember 2009

Cara Sederhana Berhenti Merokok


Sebelum membaca tulisan ini saya ingin bertanya dulu, apakah saat ini anda ingin menghentikan kebiasaan merokok? Kalau benar ada keinginan itu dari lubuk hati anda yang paling dalam, saya pribadi mengucapkan selamat. Keputusan yang anda ambil tersebut sangat tepat demi kesehatan diri anda sendiri dan orang orang di sekitar anda. Melihat tingginya harga sebungkus rokok akhir akhir ini, keputusan tersebut juga sangat bermanfaat bagi kesehatan kantong anda.

Setelah anda mantap dengan keputusan itu, mulailah membuang segala hal yang berhubungan dengan rokok. Tidak hanya rokok dan alat penghisapnya, buang juga korek api, asbak dan semua yang berhubungan dengan rokok. Saat ini anda bukan lagi perokok jadi anda tidak memerlukan benda benda itu lagi.

Bersihkan semua benda yang ada di rumah anda yang masih menyimpan bau rokok. Hal ini bertujuan untuk menghindari munculnya ingatan lagi akan bau rokok. Cuci baju, sprei, handuk, selimut dan semua semuanya. Bila ada dana, belilah pengharum ruangan sehingga ruangan anda betul betul berubah dan tidak tercium lagi aroma rokok yang bisa memunculkan kerinduan terhadap rokok.

Jangan mencoba coba mencari pengganti rokok yang mengandung nikotin. Banyak dijual di pasaran permen karet yang mengandung nikotin sehingga anda bisa terbebas dari rokok tetapi anda akan makin terikat dengan nikotin. Memang banyak ahli yang menganjurkan cara ini, hanya saja harus dilakukan sesuai dengan anjuran dan dosis yang tepat.

Alangkah baiknya bila permen nikotin anda ganti dengan permen karet atau permen mints sehingga menghilangkan aroma rokok pada mulut anda. Hilangnya rasa rokok pada mulut lama lama akan membuat anda melupakan rokok untuk seterusnya.

Biasanya perokok mempunyai jadual merokok yang tidak tertulis. Misal mereka merokok sehabis makan, merokok saat ngeblog, merokok saat antre kendaraan dan lain lain. Buatlah kegiatan lain pada waktu waktu itu sehingga anda tidak mengisi waktu itu dengan merokok. Misal sehabis makan anda bisa mengunyah permen atau makanan penutup. Saat ngeblog anda bisa makan kudapan, saat antre kendaraan anda bisa browsing atau membaca buku. Tidak mudah memang tetapi bila dilakukan dengan tekad penuh maka akan bisa anda lakukan.

Berolah raga dan minum cukup air akan membantu anda melupakan rokok. Aktifitas ini akan membuat tubuh anda tambah sehat dan membantu mengeluarkan toksin dan bahan bahan buruk dari rokok keluar dari tubuh. Berolah raga juga membuat anda melupakan rokok karena asyik berolah raga apalagi bila olah raga dilakukan di lingkungan yang banyak ada orang sehingga anda bisa bergaul juga.

Demikian sekelumit cara untuk mengenyahkan rokok dari hidup anda. Semua cara diatas akan berhasil bila memang ada tekad dari diri anda untuk berhenti merokok.

Sumber :
http://www.blogdokter.net/2008/03/20/cara-sederhana-berhenti-merokok/

Sumber Gambar :
http://www.rileks.com/images/content/11918204030.jpg
http://book.store.co.id/modules/store/images/kesehatan_stop%20smoking.jpg

"Pabrik" Bakteri Bernama Rokok

Dalam urusan kandungan zat toksik, rokok mungkin juaranya. Namun rokok ternyata juga tak kalah dalam kandungan bakteri. Para ilmuwan dari Universitas of Maryland mengatakan, berdasarkan penelitian DNA yang dilakukan diketahui bahwa rokok terkontaminasi oleh ratusan tipe bakteri. Ini berarti, mungkin jumlah bakteri dalam rokok setinggi dengan kandungan bahan kimia.

"Beberapa rokok yang kami tes ternyata dipenuhi bakteri, seperti hipotesa kami selama ini. Namun kami tidak menyangka jumlahnya sebanyak ini dan bisa menginfeksi manusia," kata Amy R. Sapkota, asisten profesor dan peneliti dari University of Maryland School of Public Health.

Dalam risetnya, Sapkota dan ahli mikrobioal ekologi menguji kandungan bakteri dalam beberapa merek rokok yang cukup populer, yakni C, KFK, LS, dan M dan menemukan empat jenis bakteri yang serupa pada masing-masing rokok.

Berbagai jenis bakteri tersebut berkaitan dengan infeksi yang terjadi di paru-paru, darah, dan polusi udara. Bakteri yang berhasil diidentifikasi oleh para peneliti antara lain Acinetobacter (infeksi paru dan darah), Bacillus (berkaitan dengan anthrax dan keracunan makanan), Burkholderia (beberapa tipenya menyebabkan infeksi saluran napas), Klebsiella (infeksi paru dan darah), serta Pseudomonas aeruginosa (tipe bakteri yang menyebabkan 10 % infeksi di rumah sakit).

Menurut Sapkota, bila bakteri tersebut bisa bertahan dalam proses merokok, dan diduga mereka pasti mampu, besar kemungkinan bakteri-bakteri ini akan menyebabkan infeksi dan penyakit kronik pada perokok dan perokok pasif.

Kendati implikasi bakteri ini bagi kesehatan manusia masih belum jelas, namun para peneliti berencana untuk melanjutkan riset mereka untuk memahami kaitannya dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok. Pertanyaan besar yang masih harus dijawab adalah apakah bakteri tadi mampu bertahan dalam proses pembakaran rokok lalu masuk ke dalam paru perokok dan tinggal di sana. AN - Editor: acandra - Sumber : WebMD

Sumber :

http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/12/01/17382381/Pabrik.Bakteri.Bernama.Rokok

1 Desember 2009

Rokok Dalam Angka

Rp 130 triliun

Biaya konsumsi tembakau di Indonesia tiap tahun. Penerimaan cukai tembakau tiap tahun sekitar Rp 16,5 triliun.

5,4 Juta

Orang meninggal dalam setahun karena penyakit yang berkaitan dengan rokok, seperti kanker paru dan penyakit jantung.


100 juta

Orang di dunia terbunuh oleh tembakau pada abad ke-20.


37,3%

Pelajar Indonesia pernah merokok, dan 31 persen pertama kali merokok di bawah usia 10 tahun.
8 juta

8 juta

Orang per tahun diperkirakan mengalami kematian akibat tembakau pada 2030.Dan selama abad ke-21 diperkirakan tembakau membunuh satu miliar orang.


427.948

Perokok meninggal di Indonesia, dalam setahun. Angka ini setara dengan 22,5 persen total kematian di Indonesia.


20%

Dari pendapatan rata-rata ( Rp 20 ribu per hari) penduduk Indonesia digunakan untuk membeli rokok.


82%

Perokok di dunia ingin berhenti merokok. Hanya 2 persen yang berhasil tanpa bantuan.

Sumber :
IAKMI, Susenas, GYTS, WHO, Komnas Pengendalian Tembakau
Thanks to this blog : ghozan dalam :
http://bebasrokok.wordpress.com/
13 Oktober 2009

Kota Bogor Bebas Asap Rokok 2010

Pada 2010, Kota Bogor ditargetkan sudah menjadi daerah yang bebas asap rokok.

Hal itu terungkap dalam pertemuan perumusan strategi penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dengan mengambil kebijakan di institusi pendidikan, Balaikota Bogor, Kamis (15/10). Demi tercapainya target tersebut, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang KTR yang telah diajukan ke DPRD dan hingga kini masih tahap pembahasan DPRD.

Wali Kota Bogor Diani Boediarto yang diwakili Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan, Eddy S Warsa, mengatakan, dengan Perda KTR yang akan diterbitkan, diharapkan bisa lebih memacu semangat untuk semua pihak bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih ikhlas. "Agar tahun 2010 Kota Bogor bebas dari asap rokok akan bisa terwujud. Makanya, harus ada upaya-upaya yang lebih inovatif dan kreatif dengan lebih banyak lagi melibatkan elemen masyarakat," kata Edy.

Kini, respons positif datang dari banyak kalangan akan inisiatif Pemerintah Kota Bogor untuk mewujudkan kota bebas asap rokok. Survei yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) No Tobacco Community dengan Dinas Kesehatan menyebutkan, sembilan dari 10 warga Kota Bogor setuju dengan penerapan kebijakan 100 persen bebas asap rokok di ruangan tertutup, tempat umum, tempat kerja, dan transportasi umum.

Hasil survei juga menyebutkan lebih dari 90 persen perokok aktif di Kota Bogor telah mendukung langkah pemerintah menerapkan kebijakan tersebut. "Aspirasi ini sudah diserap dengan baik oleh anggota DPRD Kota Bogor yang telah memberikan lampu hijau terhadap raperda tentang KTR yang diajukan Pemerintah Kota Bogor untuk segera disahkan," paparnya. (DD/OL-04)

Sumber :
Dede Susanti
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/16/100600/123/101/Kota-Bogor-Bebas-Asap-Rokok-2010
16 Oktober 2009

Minggu, 26 Juli 2009

Stop Rokok dengan Terapi SEFT

DALAM 5 x 25 menit, kecanduan merokok bisa hilang dengan melakukan terapi SEFT (Spiritual, Emotional, Freedom, Technique). Terapi yang dilakukan dengan mengetuk ringan dengan 2 ujung jari atau yang disebut tapping di bagian tubuh tertentu, sehingga bisa kita lakukan sendiri.

Awalnya, pecandu diminta untuk mencium bau rokok yang biasa dihisapnya, ini adalah langkah awal yang disebut dengan the set-up yang bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. langkah ini dilakukan untuk menetralisir pikiran negatif yang spontan dari mencium bau rokok itu, yang pasti para perokok masih ingin menghisapnya. Setelah itu terapis akan menekan dada kita, tepatnya di sekitar dada atas.

Kemudian, terapis akan akan melakukan tapping di titik-titik tubuh yang merupakan titik aliran energi kita, yang jika diketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Titik-titik tersebut adalah bagian atas kepala, titik permulaan alis mata, diatas tulan di samping mata, 2 cm di bawah kelopak mata, tepat di bawah hidung, diantara dagu dan bagian bawah bibir, di ujung tempat bertemunya ulang dada, di bawah ketiak, di perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara, dan di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan.

Setelah tapping selesai, perokok diminta untuk mencium bau rokok kembali, lalu menghisapnya. Alhasil, mereka mengatakan Pusing, pahit, getir dan tidak mau mengisap lagi.

Seperti yang dilakukan para terapis SEFT dalam acara Stop Rokok Buat Hidupmu di Aula Wisma Menpora, Sabtu (31/5). Mereka melakukan terapi untuk menghentikan kebiasaan dan kecanduan merokok para siswa SMP-SMA yang sudah menjadi perokok.

"Baru tadi pagi saya terakhir merokok, setelah diterapi seperti ini, kok tiba-tiba rokok yang tiap hari saya hisap rasanya aneh, pahit dan getir, baunya juga tidak enak. "Semoga ini bertahan lama, saya niat tidak mau merokok lagi," ujar Yanto (20), yang bera sal dari Bogor salah satu perokok yang mengikuti terapi tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, penemu metode SEFT Ahmad Faiz Zainuddin mengungkapkan bahwa SEFT tidak hanya mampu menghilangkan kecanduan merokok, tapi bisa juga menghilangkan stres, phobia, alergi, trauma, dan lain-lain."SEFT sangat universal dan sangat mudah dilakukan," ujar Faiz. (C5-08) (31 Mei 2008)

Sumber :
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/31/15554321/stop.rokok.dengan.terapi.seft
26 Juli 2009

Tujuh Langkah Melupakan Rokok

BERHENTI merokok tidaklah semudah membalik telapak tangan. Menurut direktur pendidikan masyarakat di American Lung Association of New Yo di New York City, Rami Bachiman, hanya 10 persen di antara 20 juta perokok yang mencoba berhenti tiap tahun akhirnya mencapai sukses.

Ada bermacam-macam strategi yang dapat digunakan untuk menolong diri sendiri seperti membuat tangan tetap sibuk mengunyah wortel, menghela napas panjang di udara segar, minu air putih, atau bahkan menghadiahi diri sendiri.

Kendatipun demikian berikut ini beberapa cara yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil berhenti merokok dan tidak kembali lagi ke kebiasaan semula selama minggu-minggu pertama yang sangat kritis :

1. Catat kemajuan Anda. Bila Anda mencoba berhenti merokok secara pelan-pelan tetapi mantap, yang penting Anda perbuat adalah menetapkan kapan Anda akan betul-betul meninggalkan rokok. Akan tetapi sementara itu, catat setiap batang rokok yang Anda isap-di mana dan dalam kondisi apa, saran Don R. Powel, Ph.D. ketua American Institute for Preventive Medicine di Farmingto Hills, Michigan, yang juga seorang mantan perokok. Ini aka memudahkan Anda mengidentifikasi situasi-situasi yang menyebabka Anda merokok lalu menentukan perilaku alternatif sebagai penggant merokok.

2. Tahan keinginan Anda. Apabila Anda berhenti merokok secara bertahap, tiap kali Anda merasakan dorongan untuk merokok' tunggu lima menit sebelum menyalakannya', kata Dr. Powell. Setelah beberapa hari, perpanjang penundaan itu hingga 10 menit. Beberapa hari kemudian, perpanjang lagi menjadi 15 menit, dan seterusnya. "Anda akan menemukan bahwa dorongan untuk merokok semakin lama akan menghilang semakin cepat," katanya.

3. Cari pertolongan. Entah Anda ingin berhenti secara mendadak atau secara bertahap dengan pelan-pelan mengurangi banyak rokok yang Anda isap, alangkah baiknya bila ada orang yang memberikan dukungan. Dengan dukungan dari beberapa orang, hasilnya akan
jauh berbeda. Mintalah dukungan dari teman-teman dan keluarga, atau dari perkumpulan yang sama-sama ingin berhenti merokok.

4. Minum sari jeruk. Bagian paling sulit dari cara berhenti langsung dan menyeluruh, yang paling populer (tetapi bukan paling menjamin keberhasilan), adalah ketika Anda harus mengatasi reaksi-reaksi akibat hilangnya asupan nikotin, dan ini bisa berlangsung selama satu atau dua pekan. Akan tetapi Anda akan lebih mudah mengatasi reaksi-reaksi seperti mudah tersinggung, cemas, bingung, sulit konsentrasi, dan sulit tidur akibat penghentian asupan nikotin secara jauh lebih cepat apabila Anda banyak meminum sari jeruk selama masa itu. Itu karena sari jeruk membuat urin Anda lebih asam, jadi lebih cepat mengusir nikotin dari tubuh Anda, kata Thomas Cooper, D.D.S., seorang peneliti ketergantungan nikotin dan dosen ilmu kesehatan mulut di University of Kentucky di Lexington.

Selain itu rasa jeruk dalam mulut bisa membuat Anda merasa bahwa rokok tidak enak. Akan tetapi, bila Anda berhenti merokok dengan bantuan permen karet atau plester mengandung nikotin dari dokter, hindari minum sari jeruk dan minuman-minuman asam lain, karena dengan obat itu Anda ingin agar nikotin tetap ada dalam sistem Anda.

5. Bayangkan bahwa Anda sedang flu. Sebelum memberikan permen karet atau plester mengandung nikotin, ada dokter yang biasan meminta pasien yang ingin berhenti merokok agar membayangkan bahwa mereka sedang sakit flu.

Menurut Douglas E Jorenby, koordinator kegiatan klinis di Center for Tobacco Research and Intervention di University of Winsconsin medical School, gejala-gejala ketergantungan ini mirip dengan flu. Anda mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, lesu. Dan seperti ketika sedang flu, tidak banyak yang dapat Anda perbuat selain menunggu sampai mereda dengan sendirinya. Akan tetapi Anda akan mampu melewatinya. Selama Anda tidak menyerah dan kembali ke kebiasaan semula, reaksi ketergantungan itu akan hilang dalam seminggu atau dua minggu."

6. Jauhi bar dart kafe. Godaan terbesar untuk merokok lagi adalah ketika Anda pergi ke bar atau kafe, kata Dr. Jorenby. "Bagi banyak orang, kalau tangan yang satu memegang minuman, tangan yang lain harus memegang rokok. Oleh sebab itu jauhi dulu bar atau kafe selama setidaknya dua minggu pertama setelah berhenti merokok." Sebaliknya, sering-seringlah pergi ke perpustakaan, tempat ibadah, dan tempat-tempat umum lain yang melarang orang merokok. "Orang yang berhenti merokok tidak usah bersumpah tidak akan ke bar atau ke kafe lagi, tetapi berdasarkan pengalaman kami, tempat itu mengundang risiko tinggi bagi Anda, kecuali bila Anda telah berhasil mengatasi keinginan untuk merokok."

7. Tulis surat kepada istri tercinta. Ketika ketergantungan nikotin menyerang Anda, alih-alih mengambil rokok dan korek api, angkatlah pena kemudian tulis surat kepada istri Anda yang menerangkan mengapa merokok sangat penting dalam hidup Anda, kata Robert Van de Castle, ' Ph.D., profesor emeritus di University of Virginia Medical Center di Charlottesville. Dalam surat itu, cobalah menerangkan mengapa Anda meneruskan kebiasaan itu walaupun tahu bahwa itu akan mengurangi umur Anda dan mungkin tidak akan dapat menyaksikan putra Anda lulus dari perguruan tinggi, menikah atau peristiwa penting lain. (29 Mei 2008)

Sumber :
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/29/08462178/tujuh.langkah.melupakan.rokok
26 Juli 2009